Penggunaan Air conditioner (AC), saat ini menjadi penting di wilayah Indonesia yang cenderung panas. AC banyak digunakan di beberapa kantor, hotel, ruang pertemuan, bahkan juga di dalam rumah yang terusik oleh cuaca panas di luar agar berasa nyaman, sejuk, dan fresh. Berikut penjelasan ringkas berkenaan riwayat penemuan AC.
Sejarah Penemuan Air Conditioner (AC)
Gagasan dasar tehnologi Air conditioner diketemukan oleh John Gorrie seorang dokter di tahun 1842. Selanjutnya, dikembangkan oleh Willis Haviland Carrier. Sebetulnya, gagasan dasar tehnologi Air conditioner ini ada, saat pria kelahiran Charleston, California Selatan, 3 Oktober 1802 itu tengah hadapi pasien yang alami demam tinggi,. Pasien itu berasa tidak nyaman dengan temperatur udara yang panas.
Waktu itu, John ingin membuat demam pasien turun hingga tercetuslah gagasan menempatkan bongkahan es di muka kipas angin. Dengan begitu saat kipas dihidupkan, angin yang dibuat oleh kipas menebarkan temperatur dingin yang dari bongkahan es itu. Hasilnya, udara di sekelilingnya jadi dingin.
Pada 1844, John mulai meningkatkan pengerjaan mesin pendingin yang sekarang dikenali dengan istilah Air conditioner (AC) itu secara serius. Dia membuat dan meningkatkan mesin uji coba pembikin es yang konsep kerjanya berdasar hukum fisika. Yakni panas/kalor mengucur dari temperatur yang lebih panas (tinggi) ke temperatur yang lebih dingin (rendah).
Untuk langkah kerjanya, sebelumnya mesin lakukan proses pemadatan (kompres) gas hingga temperaturnya bertambah atau jadi panas. Lantas, gas yang sudah dipadatkan itu disalurkan pada koil-koil untuk proses pengurangan penekanan (decompress). Hingga temperaturnya turun atau jadi dingin. 7 tahun selanjutnya persisnya pada 1851, John sukses memperoleh hak paten untuk mesin pendingin hasil penemuannya yang sekarang lebih dikenali dengan panggilan Air conditioner (AC).
Seperginya John Carrier, ide mengenai AC turut musnah dan menghilang sepanjang lebih kurang 50 tahun. Baru di tahun 1902, Willis Haviland Carrier membuat AC yang memakai energi listrik. Awalannya, pemakaian AC komersil cuman di pabrik percetakaan yang mempunyai tujuan untuk tingkatkan kendalian di proses manufacturing.
Namun bersamaan dengan berjalannya waktu, perlahan-lahan keinginan pada AC makin bertambah karena diperkirakan bisa tingkatkan keproduktifan pada tempat kerja. Puncaknya terjadi di tahun 1950, keinginan pada AC semakin naik. Pemakaiannya juga bukan hanya dalam pabrik, tapi telah memasuki ke beberapa rumah dan mobil.
Bila kita lihat ke belakang, sebetulnya alat pendingin semacam Air conditioner (AC) telah ada semenjak jaman Romawi. Yakni berbentuk bangunan penampung air dalam dinding rumah yang mempunyai tujuan untuk turunkan temperatur di rumah. Tapi, langkah ini tidak efisien dan efektif karena membutuhkan ongkos yang mahal.
Selanjutnya di tahun 1820, seorang periset inggris yang namanya Michael Faraday mendapati langkah lain untuk mendinginkan udara, yakni dengan gas Amonia. Ia mendapati jika Pemberian penekanan (kompres) dan pencairan gas amonia bisa turunkan temperatur udara. Yakni saat amonia cair itu didiamkan menguap. Namun, gas amonia mempunyai beberapa kekurangan, yakni memiliki sifat korosif (menghancurkan) pada tembaga dan sedikit beracun hingga pemakaiannya terbatasi.
Sejarah Penemuan Air Conditioner (AC)